cs.darullughah@gmail.com 0811 6899 001
  • Generic placeholder image
    List-based media object
    Cras sit amet nibh libero, in gravida nulla. Nulla vel metus scelerisque ante sollicitudin. Cras purus odio, vestibulum in vulputate at, tempus viverra turpis.
  • Generic placeholder image
    List-based media object
    Cras sit amet nibh libero, in gravida nulla. Nulla vel metus scelerisque ante sollicitudin. Cras purus odio, vestibulum in vulputate at, tempus viverra turpis.

Asiknya Belajar Bahasa Arab Melalui Media Sosial


Miftah Fayiz Mubarok, MAS KUI Thawalib

Juara 7 Lomba Artikel DLA Fair 2022


Sesungguhnya Kami menjadikan Al-Qur’an dalam bahasaArab supaya kamu memahaminya.” (QS. Az-Zukhruf:3)


Bahasa Arab, siapa yang tidak tahu dengan Bahasa ini? Bahasa yang acap kali terdengar di telinga kita sebagai masyarakat yang berada di negeri mayoritas muslim, diantaranya adalah qasidah, khutbah, dan pengajian, biasanya terdapat banyak menggunakan lafadz-lafadz bahasa Arab. Bersamaan hal itu, terlebih lagi jika kita adalah seorang muslim, seyogyanya muslim yang baik adalah yang belajar bahasa Arab. Sebab bahasa Arab adalah bagian dari agama Islam itu sendiri. Sebagaimana kalam Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah:



“Bahasa Arab itu termasuk bagian agama (Islam), mengetahuinya adalah kewajiban.”

(Iqtidha` Ash-Shirath Al-Mustaqim: 1/527).

Namun sayangnya, kesadaran umat muslim di Indonesia akan pentingnya belajar bahasa Arab masih sangat minim. Bahkan hampir setengah dari umat muslim di Indonesia yang masih buta huruf terhadap Al-Qur’an. Ketua Yayasan Indonesia Mengaji, Komjen Pol Dr (HC) Syafruddin menyampaikan, sebanyak 65 persen dari jumlah penduduk Indonesia yang beragama Islam tidak bisa membaca Alquran.

Salah satu faktor penyebab sulitnya penyebaran pembelajaran Bahasa Arab di Indonesia adalah karena kurangnya media pembelajaran Bahasa Arab itu sendiri. Baik itu dari segi pendidik yang masih kurang mumpuni. Maupun dari segi materi pelajaran yang nampaknya ruwet dan membosankan. Misalnya, Pada maharah kalam siswa mengalami kesulitan dalam berlatih melafalkankosakata bahasa Arab yang sulit. Pada maharah istima’ siswa mengalami kesulitan dalam memahami kosakata yang didengarkan dikarenakan audio yang tidak memadai. Pada maharah qira’ah siswa kesulitan dalam menguasai gramatika bahasa Arab, membaca dan menganalisa teks berbahasa Arab yang tidak berharakat, perangkat audio serta kesulitan dalam memahami kosakata yang berbeda di setiap teks. Adapun pada maharah kitabah guru menjadi tidak leluasa dalam menjelaskan materi, sedangkan siswa kesulitan dalam memahami materi akibat penyampaian materi yang terlalu cepat serta tugas yang diterima siswa sangat banyak.


Namun, belakangan ini orang-orang sudah memulai mencari metode pembelajaranBahasa Arab dengan cara yang lebih kreatif, inofatif dan mengasyikkan. Yaitu metode pembelajaran bahasa Arab menggunakan media sosial. Bersamaan dengan jumlah pengguna media sosial di Indonesia tahun ini yang mencapai 191 juta pengguna  Media sosial diyakini dapat menjadi ladang yang baik untuk penyebaran dan pembelajaran bahasa Arab. Banyak mediator kursus Bahasa Arab yang muncul menggunakan metode pembelajaran bahasa arab yang kreatif dan mengasyikkan. Diantaranya adalah mediator Darul lughah Al-‘Arabiyah.Dengan program unggulannya 60 hari lancar berbahasa Arab. Seiring majunya teknologi dan semakin kreatifnya orang-orang dalam dunia pendidikan, sosial media menjadi semakin luas pula kegunaannya. Ragam aplikasi tersebut kini juga bisa digunakan untuk wadah pembelajaran yang baik. Berdasarkan temuan hasil penelitian, maka bisa disimpulkan bahwa media sosial yang bisa digunakan dalam pembelajaran bahasa Arab adalah whatsapp, Instagram, telegram dan tiktok. Media-media ini mendapatakan tanggapan positif dari para siswa dalam penggunaannya untuk pembelajaran bahasa Arab dikarenakan peggunaannya yang fleksibel, tidak terbatas ruang dan waktu, serta pembelajarannya lebih beragam.

.

Media sosial sangat praktis untuk digunakan dalam mengajarkan bahasa Arab. Berbagai macam fitur yang terdapat pada instagram, whatsapp, tiktok dan telegram bisa dimanfaatkan dengan maksimal untuk tujuan pembelajaran. Media sosial menumbuhkan rasa ingin tahu dan ingin belajar pada siswa menjadi lebih besar. Penggunaannya yang mudah, tampilannya menarik, dan kontennya tersampaikan dan mudah dipahami. Aplikasi-aplikasi ini juga sangat kontekstual bagi siswa karena dalam kehidupan sehari-hari digunakan. Selain fitur-fitur yang ada diaplikasi tersebut guru juga bisa mengembangkannya dengan metode lain. Seperti membuat challange pada fitur instastory, bahkan siswa bisa bernyanyi membuat podcast, mendengarkan lagu lagu berbahasa Arab menjawab kuis-kuis bahkan ada banyak hal lainnya yang bisa dimanfaatkan dari aplikasi media sosial..


Berikut adalah kelebihan-kelebihan media sosial dalam membantu pembelajaran Bahasa Arab:

1)Media sosial praktis digunakan dan bisa diterapkan untuk mengajarkan  semua keterampilan bahasa.

2)Pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan menarik dengan ragam fitur yang bisa dimanfaatkan pada media sosial.

3)Pembelajaran bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja.

4)Siswa menjadi lebih mandiri, aktif dan kreatif dalam pembelajaran.

 

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwasanya bahasa Arab yang biasanya dianggap sebagai momok yang menyulitkan dan membosankan dapat berubah menjadi mudah dan mengasyikkan dengan metode pembelajaran bahasa Arab melalui media sosial.